Cara pemupukan cabe yang baik dan benar akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang cabe rawit yang Anda tanam. Pemupukan cabe yang tepat tentunya akan menghasilkan cabe rawit yang subur dan berkualitas baik. Namun jika pemupukannya salah, maka hasilnya pun dapat dikatakan akan mengecewakan yang berakibat kerugian.
Oleh karena itu, sebelum melakukan pemupukan, sebaiknya Anda mencari tahu terlebih dahulu cara pemupukan cabe rawit yang benar. Selain itu, Anda juga harus mengetahui jumlah atau banyaknya pupuk yang harus diberikan pada tanaman cabe agar tidak kelebihan dosis yang disarankan.
Jenis pupuk yang tersedia di pasaran ada 2 macam, yakni pupuk organik dan anorganik. Dimana kandungan dari pupuk tersebut cenderung berbeda-beda, yang tentunya akan memberikan dampak yang berbeda pula. Kendati demikian, para petani cabe cenderung menggunakan pupuk organik sebagai pupuk awal yang diberikan untuk pertumbuhan. Namun ketika memasuki usia produktif, pupuk yang diberikan ialah pupuk anorganik.
Usia produktif dari cabe sendiri ialah ketika menjelang masa pembungaan dan pembuahan atau bisa jadi ketika tanaman cabe tersebut telah memasuki masa tumbuh kembang sejak organ ranting dan daunnya mulai tumbuh.
Pupuk dasar atau organik yang sering digunakan dalam pemupukan cabe ialah jenis pupuk kompos yang berasal dari dedaunan dan pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan yang telah mengalami proses pengeringan atau fermentasi. Karena memiliki unsur hara yang berkemampuan untuk menyuburkan tanah, maka cara pemupukan cabe rawit dalam polybag pun harus benar-benar tepat.
Namun bagi para petani yang memiliki lahan luas, sebaiknya memberikan pupuk kandang sekitar 20 hingga 30 ton untuk satu hektar lahan cabe rawit. Namun hal ini bukanlah patokan mutlak karena pemupukan tersebut juga didasarkan pada tingkat kesuburan tanah yang dimiliki.
Jika kesuburan tanah normal, maka Anda pun dapat melakukan pemupukan dengan dosis di atas, namun jika tanah untuk pemeliharaan tanaman cabe tersebut kurang subur, dapatlah Anda menambahkan dosis yang tepat namun tidak berlebihan. Cara pemupukan cabe dengan pupuk kandang ialah dengan menyebarkan pupuk kandang pada bedengan tanaman cabe secara merata.
Untuk memperoleh hasil terbaik, Anda pun dapat mencangkul tanah di sekitaran tanaman cabe agar pupuk tersebut bercampur dengan tanah secara merata. Tidak hanya itu, dapat pula dengan memasukkan pupuk kandang pada lubang tanam yang merupakan tempat tumbuh dari tanaman cabe tersebut.
Selain cara pemupukan yang demikian, dapat pula mencoba melakukan pemupukan cabe sistem kocor, yakni dengan mencampurkan 1 gram pupuk dengan 1 gelas aqua. Dosis ini dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan kesuburan tanah yang dimilikinya. Usai dicampurkan, siramkanlah pupuk tersebut pada 1 tanaman cabe.
Namun perlu diketahui, melakukan pemupukan dengan sistem kocor ini tidak disarankan untuk mengenai batang cabe, melainkan hanya pada sekeliling batang tanaman, yakni berjarak sekitar 5 hingga 10 cm dari pangkal batang tanaman. Untuk mendapatkan cabe dengan kualitas baik, lakukanlah pemupukan dalam kurun waktu tertentu secara rutin.
Pemilihan cara pemupukan kocor pada tanaman diklaim mampu menghasilkan cabe dengan kualitas yang tinggi. Selain tanaman cabe tumbuh subur, buah yang dihasilkannya cenderung banyak dan tidak gembel, serta tidak mudah terserang hama dan penyakit cabe.
Pupuk Dasar | 1. Pupuk kandang matang 20 ton/Ha |
2. NPK 100 gram/tanaman (Sebar rata di keadalaman 15 cm | |
Pupuk Kocoran | 1. NPK 16-16-16 = 2 kg |
2. Nitrabor = 2 kg | |
3. Cem ceman Kohe = 1 lembar | |
4. Mikroba | |
5. Campurkan seluruh bahan ke 200 liter air | |
6. Kocorkan sekitar 200 mL/tanaman dalam jangka waktu sekali dalam seminggu. | |
Masa Pertumbuhan | 1. NPK Grower = 6 kg |
2. Nitrabor = 2 kg | |
3. Cem ceman Kohe = 1 lembar | |
4. Mikroba | |
5. Campurkan seluruh bahan yang ada ke 200 liter air | |
6. Kocorkan sekitar 200 mL per tanamannya |
Perlu diingat, ketika tanaman cabe masih berada dalam tanam awal, maka sebaiknya Anda menghindari penggunakan pupuk anorganik sebagai pupuk cabe merah. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat penggunaan pupuk anorganik pada tahap awal penanaman memang sangat tidak cocok karena akan beresiko mengalami kekeringan atau kelayuan pada organnya.
Selain pupuk kandang, cara pemupukan cabe keriting ialah memanfaatkan pupuk anorganik atau pupuk yang berasal dari bahan kimia. Dimana pupuk yang sering digunakan ini ialah pupuk UREA, pupuk ZA dan pupuk SP-36. Untuk pemakaian pupuk UREA sendiri dapat digunakan dengan ukuran 250 kilogram untuk tiap hektarnya. Sedangkan untuk pupuk ZA 650 kilogram per hektar. Sementara pemakaian pupuk SP-36 untuk pemupukan cabe ini dianjurkan sebanyak 500 kg tiap hektarnya.
Cara memupuk cabe rawit yang benar ialah dengan memperhatikan waktu atau bulan-bulan tertentu atau dengan kata lain, pemupukannya harus rutin dilakukan dalam jangka waktu tertentu agar mampu mendapatkan hasil yang optimal. Cara memberi pupuk NPK pada tanaman cabe ini tentunya harus dengan dosis yang tepat dan disesuaikan dengan usia tanaman.
Ketika masih berusia dini, tentu pupuk dasar untuk tanaman cabe tersebut tidak boleh berlebih. Mengingat kemampuan tanaman cabe untuk melakukan penyerapan unsur hara cenderung berbeda-beda. Biasanya, ketika masih berusia satu minggu sejak pemindahan, pupuk yang diberikan cukup 1 genggam untuk 1 tanaman cabe yang masih sangat muda.
Tidak ada komentar: